Senin, 01 Agustus 2011

Data dan Pengolahannya

Data adalah informasi yang diperlukan untuk membantu kita dalam membuat keputusan dalam situasi tertentu. Alasan untuk mengumpulkan data adalah :
a.       Bahan-bahan atau inputs bagi suatu studi penelitian
b.      Mengukur kinerja proses produksi yang dilakukan secara terus-menerus.
c.       Merumuskan langkah alternatif dalam proses pembuatan suatu keputusan.
d.      Menjawab rasa ingin tahu kita.
Macam - macam data
a. Berdasarkan cara memperolehnya
    Data Primer: secara langsung diambil dari objek
    Data sekunder: data yang didapat dari penelitian
b. Berdasarkan sumber data
    Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal, contoh : data keuangan,
     Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi, contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu  produk pada konsumen
c.  Berdasarkan jenis data
     data kuantitatif (dipaparkan dalam bentuk angka)
     data kualitatif (dalam bentuk kata - kata yang mengandung makna)
d. Sifat data

    data diskrit (nilainya bilangan asli)
    data kontingue (data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu)
Teknik pengumpulan data
1. Teknik wawancara
2.  Teknik observasi
3. Teknik dokumentasi (digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non insani)
Analisis data
Patton menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar Sedangkan menurut Taylor, mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.
Analisis data dibedakan menjadi 2 yaitu : 
1. Analisis kualitatif adalah aktivitas intensive yang memerlukan pengertian yang mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan pekerjaan berat.
2. Analisis kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik. 
A. Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median, Modus)
Ukuran kecenderungan pusat merupakan suatu bilangan yang menunjukkan tendensi (kecenderungan) memusatnya bilangan – bilangan dalam distribusi. Ukuran kecenderungan memusat juga dapat digunakan untuk merangkum data dan mendiskripsikan suatu kelompok variable dengan cara mencari suatu angka atau indeks yang dapat mewakili seluruh kelompok tersebut. Ukuran kecenderungan memusat terdiri dari : mean, median, dan mode (modus)
        Mean (X)
Mean (X) atau disebut juga dengan rata – rata adalah angka yang diperoleh dengan membagi jumlah nilai – nilai (X) dengan jumlah individu (N). Rumusnya sebagai berikut :      
Dimana :      X       : Mean
∑X      : jumlah nilai dalam distribusi
N         : number atau jumlah individu
Misalnya kita mendapat nilai sebagai berikut : 60, 50, 40, 30, 20, 10. Cara mencari mean dari data tersebut adalah dengan membuatkan sebuah tabel, seperti yang tampak pada tabel dibawah ini :

Tabel untuk mencari mean
No
Individu
Nilai (X)
1
2
3
4
5
6
A
B
C
D
E
F
60
50
40
30
20
10
Jumlah
210
Maka berdasarkan tabel berikut didapatkan maean sebesar :
= 210
    6
= 35

Contoh – contoh diatas hanya cocok untuk menghitung mean dari distribusi frekuensi tunggal. Apabila kita ingin menghitung mean dari distribusi kelompok pada hakekatnya tidak berbeda dengan menghitung mean dari distribusi frekuensi tunggal. Hanya saja nilai X tidak lagi mewakili nilai variable individu, melainkan mewakili titik tengah interval. Adapun contohnya sebagai berikut :
Tabel untuk mencari mean pada distribusi frekuensi kelompok
Interval nilai
Titik tengah (X)
f
fX
28 – 32
23 – 27
18 – 22
13 – 17
  8 – 12
3 – 7
30
25
20
15
10
5
5
2
4
3
6
3
150
50
80
45
60
15
Jumlah
-
23
400
Maka akan diperoleh mean sebesar :
= 400 = 17,39
    23

Median 

Median atau disebut juga rata – rata letak. Perhitungan median dapat diilustrasikan, bahwa apabila ada sejumlah atau sekelompok data dan kemudian diurutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar lalu dibagi menjadi dua kelompok, separuh termasuk kelompok tinggi dan separuhnya lagi termasuk kelompok rendah. Maka titik tengah yang memisahkan kedua kelompok tersebut dinamakan median.
Median data tunggal
Contoh didapatkan nilai – nilai sebagai berikut : 70, 60, 50, 40, 30, 20, 10. Adapun dalam bentuk tabel :
Tabel untuk mencari Median
No
Nilai (X)                                         Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
70                                                   
60                                                    Kelompok tinggi
50
40                                                     Median
30
20                                                    Kelompok rendah
10
Median dari data tersebut adalah angka 40 karena angka tersebut merupakan titik tengah yang dapat membagi secara sama nilai – nilai yang terletak dikelompok atas maupun kelompok bawah. Contoh diatas adalah untuk menghitung median dari distribusi frekuensi tunggal.
Median data kelompok
Untuk menghitung median dari distribusi frekuensi kelompok diperlukan rumus senagai berikut:
 
Dimana,
                   Mdn     = Median
                   Bb        = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
                   fkb          = frekuensi kumulatif di bawah interval yang mengandung median
                   fd         = frekuensi interval yang mengandung median
                   i           = lebar interval
                   N         = jumlah (frekuensi) individu dalam distribusi.

Tabel untuk mencari median pada distribusi frekuensi kelompok
Interval Nilai
f
Fk
28 - 32
23 – 27
18 – 22
13 – 17
8 – 12
3 - 7
5
2
4
(3) - fd
6
3
23
18
16
12
(9) – fkb
3
Jumlah
23
-
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menghitung median adalah:
1.        Menemukan besar  1/2 N, yaitu 1/2 x 23 =11,5.
2.        Menemukan letak 11,5 pada fk, dalam hal ini pada fk = 12 yang terletak pada interval 13-17.
3.        Menemukan batas bawah nyata interval 13 – 17, yaitu 12,5.
4.        Menemukan fkb yaitu fk yang berada dibawah interval 13 – 17, yaitu 9.
5.        Menemukan frekuensi pada interval 13 – 17, yaitu 3.
6.        Menemukan lebar interval (i) = 5.
Maka, bila dimasukkan dalam rumus akan diperoleh harga median sebesar.


     
        =   16,67
Mode/Modus
Modus disingkat Mo, ukuran yang menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak terdapat. Contoh : Terdapat sampel dengan nilai-nilai data :
12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14. Dalam tabel dapat disusun seperti dibawah ini :
Tabel 3.6
xi
fi
12
14
28
34
1
2
2
4
Frekuensi terbanyak, ialah f = 4, terjadi untuk data bernilai 34. Maka modus Mo = 34.
Jika data kuantitatif telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, modusnya dapat ditentukan: 
Mo = b + p 
Untuk:
b  = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi   terbanyak.
P  = panjang kelas modal.
b1= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
Contoh: Untuk mencari modus Mo data tabel 3.2 , maka diperoleh :
Daftar 3.7
Kelembaban (x)
f
31 – 40
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
1
2
5
15
25
20
12
Jumlah
80
Kelas modus = kelas kelima = 71 - 80
b = 70,5
b1 =  25 – 15 = 10
b2 = 25 – 20 = 5
p = 10.
Mo = 70,5 + (10)  = 77,17
Modus, dibandingkan dengan ukuran lainnya, tidak tunggal adanya. Ini berarti sekumpulan data tidak bisa mempunyai lebih dari sebuah modus.
Mo = b + p 
Untuk:
b  = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi   terbanyak.
P  = panjang kelas modal.
b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
VARIAN 
 Varians adalah ukuran ynag menyatakan variasi atau atau keragaman data sehingga sering disebut ragam.
Analisis varians merupakan suatu teknik untuk menguji kesamaan beberapa kerataan. Analisis varians tidak hanya digunakan dalam satu jenis atau faktor perlakuan, tetapi dapat dari lebih dari satu faktor yang masing – masng faktor terdiri dari beberapa perlakuan. Bila perlakuan hanya terdiri dari satu faktor maka disebut klasifikasi satu arah dan apabila terdiri dari dua faktor disebut klasifikasi dua arah. Contoh : misalkan ada empat
kelas siswa, tiap kelas banyak muridnya sama, sedang belajar bahasa Inggris, masing-masing kelas diajar oleh seorang guru dan tiap guru menggunakan metoda mengajar yang berbeda, sebut A, B, C dan D. Nilai hasil ujian akhir proses belajar untuk tiap matoda, rata-rata seperti berikut.
                                   
Metoda
A
B
C
D
Rata-rata
67.3
76.5
56.9
63.7
                
        Anggap rata-rata ini sebagai data biasa lalu hitung variansnya: diperoleh varians antar kelompok A, B, C dan D. Besarnya dihitung sebagai berikut. Karena setiap kelas banyak muridnya sama. maka:
Rata-rata untuktempat rata-rata itu =
(67,3+ 76,5 + 56,9 + 63,7) = 66,1
Jumiah kuadrat-kuadrat (JK) dikoreksi yaitu setiap data dikurangi rata-rat­anya lalu dikuadratkan, dan kemudian dijumlahkan, adalah
(67,3 – 66,1)2 + (76,5 – 66,1)2 + (56,9 – 66,1)2 + (63,7 – 66,1)2 = 200
Bagi oleh derajat kebebasannya, ialah kelompok dikurangi satu, jadi 4 – 1 = 3, diperoleh antar kelompok A,B, dan D sebesar 66,7.

   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar